hehehe. Sengaja diucapkan pada paragraf pertama cerita ini. Ya, berhubung blog ini bercerita tentang galau maka baiknya baca tulisan ini sampai habis. Dampaknya? ya, mudah-mudahan aja galaunya bisa hilang atau paling tidak menambah pengetahuan bagi yang malas baca. (aduh: kok malas baca). Galau selalu berbuhungan dengan kabar duka atau tidak bahagia. Galau disamakan pula dengan suasana yang serba sedih, nangis, sampai ingus keluar tanpa aturan berlaku (hapus dulu ingusnya kalau betul). Manusia-manusia yang hatinya sedang dirundung galau biasanya semua aktivitas dilakukan dengan imbuhan malas. Mau makan malas, minum pun malas, mandi malas (dasar jorok), boker ah sudahlah (jangan ya malas, bahaya soalnya). hehe. Sampai kalau sudah ngantuk pun bisa jadi malas dibawa tidur dan kepikiran sama yang mengganjal di hati.
Persoalan galau memang akut sebab tidak diketahui kapan pastinya umat manusia di tanah air ini akrab mengucapkannya. Tapi yang pasti bila hati sudah galau seriang apapun aktivitas yang dilakukan tidak akan bikin bahagia. Apapun itu. Ini wajar saja, karena yang namanya galau kadang memandang dua kucing jantan saling dekatan aja bisa cemburu (padahal mereka mau berantem). Kadang pun saat melihat burung lagi suit-suit memanggil burung lain bisa juga cemburu (padahal ngingetin lagi ada kucing yang mantau). Ah, tapi sudahlah, dasar galau memang tidak ada yang bisa nasehati.
Bicara galau tak lepas pula dari penyebabnya. Ini perlu dicari tahu guys. Biasanya orang yang galau dapat dikarenakan apapun yang itu sifatnya mengecewakan atau realita yang tak kesampaian. Sedih memang. Contohnya pun banyak. Satu saja ya, ada yang sedang hatinya berbunga-bunga bukan karena dia jualan bunga atau baru aja dikasih bunga. Salah semuanya. Tapi karena seseorang itu sedang jatuh cinta sama lawan jenisnya (mesti lawan jenis ya jangan sejenis, amit-amit. Bisa punah entar keberadaan kita semua di masa depan). Jatuh cinta yang menerpa membuatnya susah bangun dalam lamunan yang membayangkan indahnya dunia ini hanya untuk dia dan yang dicintainya. Hari-hari yang dilewatinya selalu dihiasinya dengan senyum, sekalipun dia direpeti atau diomeli atau dimarahi atau lainnya yang mirip katanya tak sekalipun marah dimukanya. Senyum saja. Dalam suatu waktu, cinta yang didambakan itu ternyata datang dengan cinta yang lain. Cinta yang sebenarnya bukan untuk nya melainkan bagi seseorang lain yang beruntung mendapatkan yang dicintainya (ribet memang bahasanya). Suka cita yang dirasakan selama ini pun berlangsung hambar, perasaan perhatian yang amat melekat dulunya didapatkan seperti itu hanya imajinasi atau panggung sandiwara saja. Singkat cerita, seseorang yang berbagia itupun jadi galau dan kerjaannya hanya mengurung diri dikamar. Padahal dia ini statusnya masih sekolah, tugas pekerjaan rumah pun numpuk, dan saat disapapun jawabnya hanya "ha".
Nah, itu lah galau. Tipsnya agar tidak galau, ya tunggulah di tulisan berikutnya. Selamat bergalau ria aja dulu sampai baca tulisan selanjutnya untuk menangkal kegalauan. oke sob.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar