Kamis, 06 Juni 2013

Malam Ya Dingin

 
Tahu mengapa harus sebagian orang menangis di waktu malam, atau mengapa banyak pecandu galau harus pula saling melempar tweet keputusan sepihak dari gebetannya di twiiter. yang ginian lumrah gue baca di wall twitter gue, harus di akui gue juga dulu seperti itu. ketika malam minggu teman-teman gue udah pada sibuk dengan gebetannya, nah gue harus diam di kost gue masih juga sibuk dengan tugas-tugas gue. Ini derita fansclub Jomblowwerrrrr.... gue salah satunya.

Abadi Jadi jomblo itu nyakitin, ketika jalan di pinggiran mol, jumpa ma teman-teman lalu teman-teman gue yang udah pada punya gebetannya lalu ngomong: "sat... kok akut banget sih galau lho, PDKT doungggg" ngomongnya sambil manyumin bibir dan seperti gue ini memang akut jomblo plus galau abadi. Ia itu gue terima dan gue jawab dengan santai: "ia belum ada yang gue mau terima aja" tepat bukan....

Pada perjalanan yang lain juga gue pernah berjumpa dengan seorang cewek, cantik bangueetttt, terkenal seantero kampus dia ini banyak yang suka dan termasuk gue. Namanya gue belm tahu, tapi gue akan cari tahu. ketika gadis itu berjalan santai selepas pulang kuliah tanpa sengaja gue jumpa dengannya dan ada temannya pula yang menghampirinya, obrolan pengintaian pun terjadi:
"hai....cika" mereka bro
"hai juga Sinta....." iya namanya Shinta, gue langsung catat di buku harian gue. Gadis baik itu namanya Shinta, udah... 

perjumpaan hari-hari berikutnya, gue buat trick seperti dalam film-film romantik yang bias gue tonton. gini itu, sewaktu dia jalan dengan membawa buku yang besar-besar gue tahu dia pasti orang terpelajar, lalu gue berjalan santai dan gue pura-pura nggak melihatnya dan menabrakkan langsung badan gue ke dia. plakkk, buku jatuh, dia kaget, gue nunggu reaksi berikutnya.....
"maaffff- maafffff" gue pembuka pembicaraan
"ia, hati-hati ya kalau jalannya Mas" suaranya lembut, dan itu lho panggilan Masnya ke gue harusnya diilangin gantiin jadi 'Beibb' napa.
"ia, tadi mau cepat, soalnya ada jam mas..uuukk, kuliah, oiya" langsung gue ambilin bukunya yang jatuh dan kasiin lagi kedia, Shinta.
"ya, udah gak apa, tapi hati-hati ya Mas, sekali lagi jalannya" sekali lagi 'mas' dia panggil gue.
"gini, nama gue Satria, kamu ?" obrolan dipertajam karena stop gue 'satria' not 'mas'
"shinta, ya, aku anak fakultas sastra, kamu mas Satria" jangan... jangan panggil gue 'mas' dong tapi 'beibb'.
"ia, kamu anak fakultas sastra berarti sering nulis puisi dong, ehhh, ia gue dari fakultas ekonomi. hemmm oiya kalau ada bukumu rusak yang tadi gue tabrak, bilang aja, ini nomor gue, dan nomor Shinta berapa?" dia kasih, gue bangga, mudah-mudahan dia nggak panggil gue mas lagi. amiin.

*****
seandaianya redup mentari mungkin malam bisa sangat terang, tapi biar mentari terang dan malam gelap saja karena cintaku telah menjadi cahayaku di malamku yang gelap (disamping lampu kamar juga nyala). Gue sering sms dia dengan isi seperti ini: "Bulan itu menangis, aku tahu kamu nggak sama dengan bulan, dia redup dibalik awan, tapi kamu terang siang dan malam. kamu lebih dari bulan ituuu...." dan dia balas "kok sat, SMS gitu sihhhh, gak mutu tauuu" gue tersenak dengar kata-kata itu. latih ... setiap hari melatih menulis gue... sampai akhirnya gue tuliskan kata seperti ini:

aku bagimu
tahu mengapa dunia bisu mendengar aku bernyanyi
tahu juga mengapa rintik air hujan tak juga membahasiku
aku seperti lalang dibakar tungku kegalauan
aku menatapmu jauh seperti pendingin dari panasnya putus asaku.
aku ingin mengundangmu mengisi itu dari menghapuskan galauku.

nah, gue berpikir puisi ini akan menohok hatinya, dan dia akan luluh ke gue, dan gue akan punya gebetan dari sekian lamaaa jomblo. Gue dengar hp bunyi, dan gue lihat tanda pessan masuk. langsung gue baca isinya, gue baca sebaris, gue bertekuk wajah, sebaris lagi, gue makin kalut, sebaris lagi ya dia memang bukan gebetan gue..........

"Catriaaaa,,, puisinya bagus banget sih, aku suka bengeetttt, hanya dengan kata-katamu. tapi untuk kamu, aku sudah punya gebetan, dia baik, cakep, gak suka nabrak sembarang orang, dan pastinya aku sayang sama dia. kamu jangan kirimin pesan puitismu lagi ya,,, iya...." itu pesannya....

Gue misscall hpnya dan yang bicara pihak operator berarti udah ganti nomor dan buang nomor gue.... tweeet gue pun, "gue galau.. jangan ganggu"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar